Wow, Kekarnya Tubuh Para Kuli Pabrik Genting di Kontes Binaraga

MAJALENGKA–70 peserta pekerja genting di wilayah Jatiwangi mengikuti kontes binaraga antar Jebor (pabrik genting) Jatiwangi Cup, dalam rangka memperingati HUT ke-72 KemerdekaanRI. Kegiatan yang dilaksanakan belum lama ini dipusatkan di pabrik genting Tenang Jaya Desa Loji, Kecamatan Jatiwangi, yang diikuti peserta dari 29 jebor. Ketua pelaksana Illa Sukryllah Syarif menyebutkan, kegiatan tersebut digelar untuk ketiga kalinya. Jumlah peserta setiap tahun selalu bertambah, mulai dari tahun pertama sebanyak 45 orang, tahun kedua 65 orang, dan kali ini 70 peserta. “Kegiatan ini bertujuan menjalin silaturahmi antara pekerja dan pengusaha. Event ini merupakan wadah bagaimana pekerja dan pengusaha bisa saling bertemu,” jelasnya. Dia menjelaskan jika setiap pengusaha atau pabrik genting sedang tidak optimis menghadapi gempuran produk-produk modern, yang sudah masuk ke Majalengka khususnya Jatiwangi. Apalagi berbagai pabrik besar yang masuk Majalengka dan Jatiwangi semakin memperkecilnyali para pengusaha genting. Pihaknya mengaku mengalah akan tetapi tidak ingin dikalahkan. Genting terus diupayakan dan dilestarikan agar tetap eksis. Jika tidak ada wadah atau kegiatan di sejumlah pabrik, maka nantinya Jatiwangi dianggap tidak mempunyai peradaban. Padahal para pengusaha genting sebagai penghuni lama di Jatiwangi yang mempunyai kebudayaan. “Sementara pabrik besar masuk laksana tetangga baru yang mulai menggerus eksistensi. Sedangkan pemerintah tidak pernah melihat keberadaan kami (pabrik genting). Kata para budayawan itu, kalau membicarakan arsitektur Indonesia tidak lengkap ketika tidak melibatkan genting jatiwangi,” tegasnya. Sementara pemerintah tidak menghitung aset budaya di wilayah Jatiwangi. Kegiatan ini terwujud sebagai upaya merasa saling memiliki. Terkait nanti penambangan tanah besar-besaran tentu bisa diatur dengan regulasi pemerintah, baik yang bakal merusak lahan pertanian. Yang pasti genting tidak ingin dikelola oleh kapitalis yang bakal semakin merusak lagi. (ono)

Sumber: